Implementasi: NSA mengatakan Bahwa yang menyerang Microsoft Windows itu bukan berasal dari Ransomware

Langkah sederhana ini akan membantu komputer Anda agar tidak menjadi target ransomware berikutnya. USA TODAY

  SAN FRANCISCO - The National Security Agency (NSA) atau  Badan Keamanan Nasional memiliki jawaban untuk Microsoft yang menyalahkannya atas serangan ransomware global.

Dalam sebuah konferensi pers Gedung Putih pada hari Senin, penasihat keamanan tanah air A.S. Tom Bossert mengatakan bahwa kode tersebut "bukanlah alat yang dikembangkan oleh NSA untuk menyimpan data tebusan. Ini adalah alat yang dikembangkan oleh pihak-pihak yang bersalah dan tidak bertanggung jawab, yang berpotensi menjadi penjahat atau negara-negara asing."

Dia tidak membahas masalah apakah celah yang didapat oleh NSA dieksploitasi, kemudian digunakan oleh ransomware berasal dari alat cyber NSA.

How U.S. dodged a bullet in Friday's massive global ransomware attack

Microsoft on massive ransomware attack: nations must not hoard cyberweapons

Symantec kemudian mengatakan bahwa indications the ransomware-inspired attack ada hubungan dengan kelompok Lazarus, yang terkait dengan Korea Utara.

Pada hari Minggu, raksasa perangkat lunak tersebut mengatakan bahwa program malware WannaCry yang menyebar ke lebih dari 200.000 mesin di 150 negara akhir pekan lalu adalah contoh terbaru dari apa yang terjadi ketika kerentanan yang ditumpuk oleh organisasi seperti NSA. Malware di balik WannaCry dilaporkan telah dicuri dari NSA pada bulan April.

"Kami telah melihat kerentanan yang tersimpan oleh CIA muncul di WikiLeaks, dan sekarang kerentanan yang dicuri dari NSA ini telah mempengaruhi pelanggan di seluruh dunia," Brad Smith, penasihat hukum Microsoft, mengatakan dalam sebuah posting blog. "Berulang kali, eksploitasi di tangan pemerintah telah bocor ke ranah publik dan menyebabkan kerusakan yang meluas."

The ransomware bergantung pada celah dalam kode Windows 10 yang Microsoft issued a patch  pada 14 Maret 2017.